Yogyakarta, 30 November 2021—Program Studi Magister Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) FISIPOL UGM menyelenggarakan Workshop Capability Initiative Development pada 29-30 November. Acara diselenggarakan secara daring dihadiri oleh civitas akademika PSdK. Penyelenggaran acara tersebut sangat penting bagi peserta untuk mengenali potensi diri melalui minat dan bakat yang dimiliki.
Dina Wahida (Psikolog CDC FISIPOL UGM) menjadi pemateri di sesi pertama yang berjudul “Leadership dan Collaborative Skill in Community Development”. Menurut Dina, penting bagi lulusan PSdK memiliki karakter community leadership. “Kepemimpinan ini sangat penting bagi teman-teman yang nantinya banyak berkecimpung dalam pekerjaan pemberdayaan masyarakat. Tipe kepemimpinan ini menuntut seseorang menjadi agen perubahan melalui upaya dialog, kolaboratif, dan peka terhadap potensi komunitas atau masyarakat.” ujar Dina.
Sesi kedua menghadirkan Andhika Mahardika (CEO Agradaya) yang berbagi pengetahuannya tentang kewirausahaan sosial sebagai salah satu cara memberdayakan masyarakat. Agradaya berfokus mengembangkan tanaman rempah natural yang menjadi salah satu potensi besar di Indonesia. Agradaya sejauh ini telah bermitra bersama dengan petani rempah di Yogyakarta dan Jawa Timur. Keberhasilan Agradaya tentunya menjadi cerita menarik melihat keberhasilan praktik kewirausahaan sosial yang berbasis pada potensi dan masalah lokal. Harapannya, lulusan PSdK yang memiliki kecakapan dalam pemberdayaan masyarakat, memunculkan model bisnis yang tidak hanya orientasi profit semata namun dapat meningkatan kapasitas masyarakat.
Sari Handayani, dosen PSdK yang saat ini sedang melanjutkan studi doktoralnya di Lingnan University, menjadi pembicara di sesi ketiga. Cerita perjalanannya melanjutkan studi doktoral menjadi materi pada sesi ini. Menurutnya, melanjutkan studi doktoral dengan bantuan beasiswa membutuhkan niat dan kerja keras untuk melengkapi semua berkas yang dipersyaratkan. “Ada beberapa tips yang bisa dipersiapkan dari sekarang bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi doktoral khususnya beasiswa ke luar negeri. Pertama, breakdown task dengan mengerjakan sesuatu dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Kedua, membuat timeline yang memuat syarat-syarat yang sudah selesai kita lengkapi atau yang belum.” tambah Sari.
Penulis: M. Farid Budiono
