Judul               : 2037

Tahun Tayang : 2022

Produser          :  Kim Dae Geun

Sutradara         : Mo Hong-jin

Runtime          : 129 menit

Kutipan           : “Kamu harus melakukannya meski kamu tidak mau.”

Sinopsis

2037 atau Two Zero Three Seven mengisahkan mengenai kehidupan Yoon-Young yang merupakan siswi sekolah menengah atas berumur 19 tahun. Yoon-Young tinggal bersama ibunya, Kyung-Seok, yang tuna rungu. Ada realitas yang disembunyikan Yoon-Young kepada ibunya, yaitu fakta bahwa dirinya sudah putus sekolah. Oleh karena kecantikan dan kepintaran yang dimiliki Yoon-Young, dia disukai oleh bos tempat ibunya bekerja. Kisahnya berubah drastis ketika Yoon-Young divonis menjadi pembunuh seorang bos tempat ibunya bekerja, yang melakukan pelecehan seksual terhadapnya. Yoon-Young sebagai korban pelecehan justru mendapatkan hukuman penjara selama 5 tahun. Akibatnya, ia harus menghabiskan masa transisi dari remaja menuju dewasa di dalam penjara serta meninggalkan ibunya yang tuli. Kehidupan dalam penjara yang menakutkan dan keras justru Yoon-Young dipertemukan dengan orang-orang di sel 12 yang melindungi dan memberikan semangat untuk membesarkan hati Yoon-Young sekaligus memberi harapan hidup walaupun terasa sulit.

Ulasan

2037 merupakan film yang mengambil latar kehidupan narapidana. Pada awalnya Yoon-Young adalah korban pelecehan seksual, namun minimnya bukti dan saksi mata membuatnya harus menanggung konsekuensi dengan mendekam di penjara. Film ini mempunyai alur maju dan mudah untuk dipahami karena memang lebih mempermainkan naluri penonton. Film ini menyorot penderitaan yang dialami Yoon-Young ketika harus menerima hukuman atas perbuatannya, padahal dia hanya berusaha membela diri. Di sisi lain, film ini juga menggambarkan Yoon-Young yang berusia 19 tahun dan memiliki keyakinan tinggi meskipun tidak dapat mengungkapkan pembenaran atas perbuatannya. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dalam film ini, sel penjara yang terlihat kejam dan menyeramkan justru menjadi sumber kekuatan bagi narapidana, khususnya narapidana perempuan.

Pengulas          : Ni’ma ulinnuha (Staf Keilmuan KAPSTRA)

Penyunting      : Raden Roro Seraphine Kalista Drupadi (Sekretaris KAPSTR