Modal dan Peluang Ekowisata

Oleh Prof. Dr. -Phil Janianton Damanik, M.Si., Dosen di Departemen PSdK Fisipol UGM

Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Online Kompas, 12 April 2022

Ekowisata seakan jadi jawaban atas krisis pandemi dan iklim global. Ekowisata dirancang sebagai bentuk perjalanan spesial untuk menikmati alam yang asli, unik, ramah lingkungan. Pembatasan pergerakan secara spasial dan naiknya temperatur Bumi tak menyurutkan animo dan kebutuhan orang untuk terus bersua dan dekat dengan alam; sebaliknya justru meningkat.

Data dari berbagai sumber resmi menjadi bukti nyata. Perjalanan warga AS ke surga destinasi ekowisata Puerto Riko naik 234 persen per tahun. Jumlah ekowisatawan Eropa yang berburu destinasi karbon netral, Eslandia, naik 11 persen per tahun. Semester I-2021 rerata jumlah pengunjung destinasi ekowisata Amazon, Brasil, mencapai 2,5 juta per bulan. Ekowisata Galapagos, Ekuador, mencatat kunjungan 250.000-275.000 wisatawan per tahun selama kurun 2017-2018.

Destinasi ekowisata kita, Taman Nasional (TN) Komodo, menerima 221.000 wisatawan pada 2019 meski lalu anjlok menjadi hanya 51.000 tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Tahun 2019 industri ekowisata di seluruh dunia diperkirakan menghasilkan devisa setara 181 miliar dollar AS. Angka ini ekuivalen dengan 11,3 persen dari total devisa semua sektor pariwisata tahun 2020. Dengan pertumbuhan sebesar 14,3 persen per tahun, devisa tersebut akan mencapai 333,8 miliar dollar AS pada 2027.

Selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

advanced divider
Kategori