Judul : A untuk Amanda
Tahun terbit : 2016
Penulis : Annisa Ihsani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Quotes:
Tidak ada yang bisa berhasil sepanjang waktu. Di sisi lain, tidak ada yang bisa gagal dalam segala hal. Setiap orang punya jatah kesuksesan dan kegagalan.
Sinopsis
Amanda adalah seorang remaja perempuan yang tengah menempuh pendidikan di salah satu sekolah terbaik di kotanya. Kehidupan Amanda serba berkecukupan. Selain itu, dirinya juga merupakan siswi yang berprestasi dan aktif di kelas. Apalagi, dengan adanya eksistensi Tommy—teman sekaligus kekasihnya yang semakin melengkapi kesempurnaan di dalam hidup Amanda. Tak hanya itu saja, Amanda juga menganggap dirinya sebagai seorang feminis, ia selalu menjunjung tinggi prinsip bahwa wanita memiliki derajat yang setara dengan laki-laki.
Namun, secara perlahan kesempurnaan itu justru membuat Amanda tercekik. Ia menganggap bahwa apa yang terjadi di dalam hidupnya hanyalah suatu keberuntungan sehingga ketika bagian keberuntungannya sudah habis, ia takut tampilan aslinya akan segera terbongkar. Keadaan itu berdampak pada kepercayaan diri Amanda yang mulai menurun. Pemikiran-pemikiran negatif berkeliaran memenuhi kepalanya. Lantas, karena kondisi yang berkecamuk ini, ia pun memutuskan untuk mendatangi psikiater. Ia membutuhkan solusi atas segala permasalahan yang tengah melanda dirinya.
Kondisi mental yang tidak stabil, depresi, bahkan dinyatakan mengidap impostor syndrome atau sindrom penipu membuat hidup Amanda mendadak menjadi kacau. Lantas, ia pun menjalani terapi dan diikuti dengan obat antidepresan karena kondisinya yang tak kunjung membaik. Ditambah pula dengan gunjingan dan lontaran perkataan negatif dari orang-orang mengenai kondisinya tersebut. Tommy, kekasihnya, juga turut menghakiminya. Amanda sangat mendambakan kehidupannya dapat kembali berjalan normal. Ia berharap dapat menjadi Amanda yang mau menerima dirinya sendiri tanpa terlalu memedulikan penilaian orang lain.
Review
A untuk Amanda adalah novel racikan Annisa Ihsani yang mengisahkan gadis remaja bernama Amanda yang sangat pintar, rajin, dan selalu meraih nilai sempurna untuk setiap hal yang ia kerjakan. Akan tetapi, Amanda yang awalnya merasa ‘candu akan prestasi’ perlahan mulai meredup seiring datangnya kericuhan di dalam kepalanya sendiri. Amanda mengalami krisis kepercayaan diri, ia menjadi sering mempertanyakan apakah ia layak berada di posisi tersebut. Mengangkat tema tentang gadis penyintas depresi yang mengalami impostor syndrome menjadi salah satu bentuk keunggulan dari karya tulis ini. Sebab, pembaca seolah diajak masuk ke dalamnya dan merasakan sendiri bagaimana proses yang dilalui oleh Amanda, mulai dari kehidupan normalnya hingga gunjingan dari orang-orang di sekitarnya. Meskipun kisah ini hanyalah fiksi, tetapi penulis menambahkan unsur feminisme dan agnostik di dalamnya yang justru menambah daya tarik dari novel ini.
Penulis: Khansa Anandya Karin (Staf Keilmuan KAPSTRA)
Penyunting: Raden Roro Seraphine Kalista Drupadi (Sekretaris KAPSTRA)
