Jakarta, 19 Agustus 2021—UNICEF Indonesia bekerja sama dengan Departemen PSdK UGM menyelenggarakan webinar dengan tajuk “Perspektif Pemuda Mengenai Perlindungan Sosial di Indonesia”. Webinar ini berangkat dari hasil survei UNICEF Indonesia mengenai kondisi pemuda di Indonesia selama masa Pandemi COVID-19 dan bagaimana upaya perlindungan sosial bagi pemuda diwujudkan.
Mengawali acara webinar, sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Departemen PSdK UGM, Dr. Krisdyatmiko. Dalam penuturannya, Krisdyatmiko menyampaikan bahwa melalui webinar ini, kerja sama antara PSdK UGM dan UNICEF Indonesia dapat terus dilakukan dan tidak berhenti pada pelaksanaan diskusi. Departemen PSdK UGM dengan semangat merangkul kaum marjinal akan terus mendukung aktivitas-aktivitas yang sejalan dengan hal tersebut, termasuk menyelamatkan para kelompok muda sebagai generasi penerus bangsa. Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Yoshimi Nishino selaku Kepala Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia. Nishino melalui sambutannya menyampaikan secara sekilas mengenai studi oleh UNICEF terkait urgensi dari program-program perlindungan sosial dalam menyelamatkan kelompok rentan di Indonesia. Menurutnya, acara ini penting bagi UNICEF Indonesia untuk terus menjaring kerja sama dengan seluruh stakeholders baik para pengambil kebijakan maupun akademisi demi mewujudkan perlindungan sosial menyeluruh di Indonesia.
Dengan dimoderatori oleh Tauchid Komara Yuda, MDP, webinar kemudian dilanjutkan dengan acara inti berupa pemaparan hasil jajak pendapat mengenai perlindungan sosial di Indonesia. Ratnawati Muyanto selaku Spesialis Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia menyampaikan bahwa sebanyak 14.082 responden telah berpartisipasi dalam proses jajak pendapat. Salah satu temuan yang ada dalam jajak pendapat ini bahwa masyarakat lebih familiar dari BLT daripada PKH meskipun PKH menjadi program yang lebih dahulu dilaksanakan. Selain itu, terdapat temuan bahwa perlindungan sosial kebanyakan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok. “Temuan tersebut menunjukan bahwa perlindungan sosial digunakan untuk mencegah masyarakat menjadi miskin, bukan untuk memperkaya seseorang.” tutur Yuda merespons temuan tersebut.
Pasca pemaparan hasil jajak pendapat, acara dilanjutkan dengan sharing session bersama duta U-Report dan mitra muda UNICEF Indonesia. Sesi ini berusaha menggali pengalaman-pengalaman para pemuda terkait dengan perlindungan sosial di Indonesia. Daffa Praditya, selaku Duta U-Report turut menyampaikan mengenai pentingnya efektifitas birokrasi dalam pelaksanaan perlindungan sosial. Ainun Fardilah selaku mitra muda menyampaikan salah satu tantangan perlindungan sosial bagi pemuda adalah masih banyaknya anggapan dari berbagai pihak bahwa suara dan partisipasi pemuda dalam perlindungan sosial tidak terlalu didengar. “Banyak pemuda saat ini memiliki peran penting dalam perlindungan sosial, di masa pandemi ini pemuda mempunyai peran untuk menolong manyarakat,” ujar Ainun. Pada penghujung acara, Nurhadi, Ph.D selaku Dosen PSdK UGM menyampaikan materi mengenai pemuda dalam perlindungan sosial di Indonesia.
Penulis: Saqib Fardan Ahmada
Proofreader: Nanda Widyasari