Oleh: KAPSTRA FISIPOL
Divisi Hubungan Masyarakat KAPSTRA telah melaksanakan program kerja AADC: Ada Apa di CSR #2 yang dilaksanakan pada Jumat (20/5). Pada kesempatan ini, tema yang diusung adalah “The Role of CSR to Achieve a Better Life. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan agar peserta mendapatkan pengetahuan dan pemahaman seputar praktek-praktek CSR dalam perusahaan. Kegiatan ini mengundang Nelsa Dwi Wahyuni selaku Corporate Social Responsibility (CSR) Senior Officer perusahaan PARAGON dan Bahruddin, S.Sos, M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) sebagai pembicara serta Salsabila Laily Maulina (Mahasiswi PSdK 2021) sebagai moderator.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh moderator yang dilanjutkan dengan memberikan pengantar diskusi serta membacakan CV dari narasumber. Sebelum diskusi dimulai, Kafa Abdallah Kafaa, S.Sos., M.A. selaku Dosen Pembimbing KAPSTRA 2022 dan kedua narasumber memberikan kata sambutan sebagai pengantar.
Memasuki sesi diskusi pertama dengan Nelsa Dwi Wahyuni, beliau menayangkan sebuah video profil dari perusahaan PARAGON. Kemudian, Nelsa menjelaskan bahwa PARAGON merupakan perusahaan yang berbentuk family business yang lahir sebagai usaha yang menggambarkan Rahmatan Lil’Alamin atau rahmat bagi semesta alam. Hadirnya PARAGON di Indonesia adalah untuk memberikan manfaat bagi semua manusia dan sekitarnya. Nelsa juga mengemukakan bahwa visi yang dimiliki PARAGON adalah untuk menjadi perusahaan yang memiliki komitmen untuk selalu berkembang agar memberikan manfaat bagi Paragonian, mitra, masyarakat, dan lingkungan. PARAGON merupakan perusahaan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan 4 Pilar CSR PARAGON. 4 Pilar tersebut yaitu pendidikan (mendukung ekosistem dalam pendidikan), kesehatan (menunjang peningkatan kesehatan terutama kesehatan keluarga), pemberdayaan perempuan (mendukung perempuan di Indonesia untuk berdaya secara ekonomi), dan lingkungan hidup (waste management). Mengingat webinar ini mendiskusikan praktek-praktek dalam CSR, Nelsa sebagai praktisi CSR memberikan pemaparan mengenai program-program CSR yang sudah dilakukannya. Program-progam tersebut di antaranya Wardah Inspiring Movie Competition, Doing Good Challenge, Inspiring Lecturer Coaching Movement, Wardah Scholarship Program, Employee Volunteering, Paradesa Inspirasi, dan SD Juara Paragon.
Sesi diskusi kedua diisi oleh Bahruddin, S.Sos, M.Sc., Ph.D. yang membahas mengenai strategi regulasi untuk CSR. Baharuddin mengawali diskusi dengan membahas konsepsi sederhana dalam CSR yaitu do the right things in the right time. Beliau menjelaskan bahwa dalam melakukan CSR, perusahaan perlu mengintegrasikan program-program yang dapat memberikan manfaat untuk korporasi dan masyarakat. Selain itu, Baharuddin menjelaskan bahwa era digital membawa pengaruh yang cukup serius bagi perusahaan. Salah satu dampaknya adalah penilaian baik atau buruk perusahaan dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya dapat dibaca secara global. Selanjutnya, Baharuddin memberikan penjelasan mengenai kriteria penilaian program CSR. Beberapa kriteria penilaian tersebut yaitu unsur kebaruan, unsur core competency, dan status inovasi (keberlanjutan, scaling, perubahan sistemik).
Setelah kedua narasumber selesai menyampaikan materi, moderator memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh peserta adalah mengenai hambatan dalam pelaksanaan program CSR. Lalu, pertanyaan tersebut dijawab oleh kedua narasumber. Setelah sesi tanya jawab berakhir, sesi selanjutnya adalah sesi games yang dipandu oleh moderator. Kegiatan diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada kedua narasumber foto bersama, kemudian ditutup oleh moderator.