Oleh Prof. Dr. Janianton Damanik, Dosen dan Guru Besar Departemen PSdK Fisipol UGM; Peneliti Senior di Pusat Studi Pariwisata UGM
Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Jogja, 27 September 2017
HARI Pariwisata diperingati secara global pada hari ini, 27 September. Para ahli, pejabat, dan promotor pariwisata pasti menyebut capaian-capaian positif sektor pariwisata, mulai dari devisa, serapan tenaga kerja, hingga perbaikan infrastruktur yang fantastis. Paling tidak bukti statistik sudah menegaskan pertumbuhan pariwisata terus naik, baik di tataran internasional maupun nasional.
Barangkali ada baiknya juga sedikit membuka ruang perenungan. Ketika ukuran kuantitatif mampu menebar optimism. Pada saat yang sama ukuran kualitatif condong kehilangan makna. Pengamat terpana angka sekaligus lupa pada makna.
Bukan maksud untuk menyangkal capaian positif tadi. Toh pertanyaan masih tersisa banyak dan elementer. Siapa yang menikmati surplus ekonomi sektor pariwisata yang menggelembung itu? Apakah timbunan devisa sukses menggusur kemiskinan? Semakin merata atau timpangkah pendapatan masyarakat?
Selengkapnya dapat dibaca melalui tautan berikut.