Inovasi Kelembagaan Lokal dalam Pengentasan Kemiskinan

Ketua Peneliti Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si. 
Anggota Peneliti Ahmad Nur Ardiansyah, S.Sos., Dra. Agnes Sunartiningsih, M.S., Dr. Krisdyatmiko, S.Sos., M.Si.

2018

Abstract

Kemiskinan telah berlangsung dalam jangka waktu yang panjang sehingga dibutuhkan penyelesaiaan masalah yang komprehensif. Sementara kemiskinan telah membentuk suatu lingkaran yang tidak berujung pangkal yang disebut dengan lingkaran kemiskinan. Faktor-faktor yang kemudian ikut membentuk jaringan kemiskinan tersebut diantaranya kelemahan fisik, isolasi, kerentanan dan ketidakberdayaan. Faktor kelemahan fisik dapat disebabkan karena kondisi kesehatan dan faktor gizi yang buruk dan dapat mengakibatkan produktivitas yang rendah. Faktor isolasi terkait dengan lingkup jaringan interaksi sosial yang terbatas, akses terhadap informasi, peluang ekonomis dan pelayanan sosial yang terbatas. Faktor kerentanan terkait dengan tingkat kemampuan yang rendah dalam menghadapi kebutuhan dan persoalan mendadak. Faktor ketidakberdayaan terkait dengan akses dalam pengambilan keputusan, akses terhadap sumber daya dan rendahnya posisi tawar menawar. Oleh sebab itu kemajuan suatu masyarakat sangat ditentukan oleh kontribusi atau partisipasi dari segenap individu sebagai warga masyarakat dalam melakukan tindakan-tindakan inovatif dalam rangka mengentaskan kemiskinan melalui media kelembagaan lokal. Teori inovasi yang digunakan adalah Everret Rogers yang menjelaskan bahwa inovasi adalah an innovation is an idea, practice, or object that is perceived as newby an individual or other unit of adaptation, sebagai pendekatan untuk memahami persoalan inovasi kelembagaan. Adapun metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif frekuensi yang didukung kualitatif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi kelembagaan lokal memberikan proses tranformasi yang positif dalam upaya pengentasan kemiskinan yang dihadapi oleh warga masyarakat dalam bentuk perubahan dari yayasan ke BUMDes sehingga memberikan distrubusi hasil yang lebih merata ke wilayah dusun-dusun lain dalam satu lingkup desa Bleberan. Inovasi kelembagaan lokal dalam pengentasan kemiskinan mampu menjadi salah satu instrument dalam upaya pengentasan kemiskinan di Desa Blebeberan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya

advanced divider
Kategori