Pada Minggu (20/3), Divisi Hubungan Masyarakat KAPSTRA menyelenggarakan salah satu program kerjanya yaitu NGOBRAL. NGOBRAL kali ini mengangkat tema “Gain Experience Through Internship”. Kegiatan ini diadakan dengan harapan agar para peserta mendapatkan pengetahuan dan pemahaman lebih baik mengenai kegiatan magang bagi mahasiswa. Sesuai dengan namanya, kegiatan ini mengundang salah satu alumni PSdK sebagai pembicara yaitu Intan Nisaaul Chusna, alumni PSdK angkatan 2018. Peserta dari kegiatan ini adalah sebanyak 30 partisipan dari berbagai angkatan dan berbagai departemen.
Kegiatan diawali dengan pembukaan dari Annisa Putri Wachyudika (PSdK 2021) sebagai moderator. Setelah pembukaan, moderator mempersilahkan Gloria Evanda Fiko (PSdK 2020) selaku Ketua KAPSTRA untuk memberikan sambutan pada kegiatan ini. Kegiatan dilanjut dengan perkenalan pembicara oleh moderator kepada para peserta. Di sini, moderator juga memberikan pengantar diskusi kegiatan mengenai kegiatan magang bagi mahasiswa. Setelah itu, moderator mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materi dan bercerita mengenai pengalamannya.
Di awal penyampaian materi, pembicara memberi sedikit penjelasan mengenai apa itu magang. Menurut pembicara, magang adalah suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk menangkap gambaran dalam dunia kerja. Meskipun demikian, masih banyak universitas yang tidak mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan magang. Berdasarkan pengalamannya, pembicara mengikuti kegiatan magang pada semester tiga di suatu hotel di Yogyakarta atas rekomendasi seorang kenalannya. Sebenarnya, magang yang diikutinya tersebut tidak sesuai dengan studi PSdK. Namun dengan begitu, pembicara dapat belajar banyak hal baru dari kegiatan magang tersebut. Selain itu, pembicara juga mempelajari kemampuan diri baru, seperti manajemen waktu dan multitasking.
Untuk mengikuti magang, sebelumnya kita harus menentukan alasan yang tepat. Alasan ini tergantung diri kita masing-masing dan dapat berpengaruh kepada bagaimana kita menjalani kegiatan magang. Terdapat alasan yang melihat pengaruh kedepannya terhadap kita, seperti ingin melihat dunia kerja pada bidang studi yang dipelajari atau menambah pengalaman pada bidang yang dipilih. Selain itu, magang juga dapat dijadikan sebagai skripsi karya. Namun, tidak semua universitas menerima magang sebagai skripsikarya. Maka dari itu, kita perlu mencari terlebih dahulu pada kebijakan universitas masing-masing.
Alasan tadi juga berpengaruh pada waktu yang tepat untuk mengikuti kegiatan magang. Apabila ingin menambah pengalaman, kita dapat mengikuti magang di bawah semester lima. Namun, apabila ingin sekedar menjalankan tuntutan akademik, kita harus menunggu hingga semester lima sesuaidengan aturan dari Kemdikbud. Selain itu, kita juga perlu melihat persyaratan instansi yang kita tuju untuk memenuhi persyaratan umur maupun minimal semester. Namun, di atas semua itu, tidak berarti yang mengikuti magang lebih awal adalah hal yang keren. Semua itu, kembali pada tujuan kita mengikuti kegiatan magang tersebut.
Sekarang, kita juga lebih mudah untuk mengakses informasi mengenai kegiatan magang. Biasanya pihak universitas memiliki lembaga-lembaga yang berada dibawah naungannya yang membuka kegiatan magang bagi mahasiswa universitas tersebut. Selain itu, Kemdikbud juga membuka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dimana terdapat program magang bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Masih banyak juga perushaan-perusahaan dan LSM yang membuka program magang untuk mahasiswa.
Terdapat perbedaan dalam mengikuti magang di perusahaan besar dengan perusahaan kecil. Di perusahaan besar, tentunya akan terdapat banyak karyawan yang sudah bekerja disana, sehingga kita akan sulit diperhatikan oleh para atasan di perusahaan tersebut. Namun sebaliknya, kita biasanya akan langsung diawasi kinerjanya oleh para atasan di perusahaan kecil. Sehingga apabila kinerja kita bagus, kita mungkin saja dipekerjakan di perusahaan tersebut. Tetapi terdapat kemungkinan kita menjadi lelah dari tugas yang overload.
Sebelum mengakhiri sesi sharing, pembicara memberikan beberapa tips yang dapat membantu peserta dalam proses persiapan magang. Yang pertama, sesuaikan CV dengan instansi tujuan. Perusahaan besar biasanya melihat CV yang menggunakan Harvard style. Dan sebaliknya, perusahaan kecil melihat CV yang kreatif. Meski begitu, kita tetap perlu menyiapkan kedua jenis CV pada instansi yang dituju. Kita juga perlu menyampaikan sesuai dengan kenyataan pada CV kita dan tidak dilebih-lebihkan. Lalu, kita juga perlu mengenali instansi yang dituju. Selain itu, kita harus dapat menerima penolakan dan jangan terlalu berperilaku terlalu keras pada diri sendiri. Narasumber juga memperkenalkan internship mindset yang merupakan campuran antara pola pikir akademik dengan pola pikir profesional dalam kegiatan magang ini.
Setelah sesi sharing oleh pembicara selesia, kemudian dilanjut dengan sesi tanya jawab. Disini para peserta diperbolehkan bertanya kepada pembicara mengenai topik ataupun pengalaman pembicara. Pertanyaan pertama dari salah satu peserta yaitu bagaimana cara untuk mendapatkan mentor untuk karir dan akademik. Pembicara kemudian menanggapi pertanyaan tersebut yakni dengan cara mengirimkan surat permohonan menjadi mentor secara profesional. Selain itu, kita juga dapat ikut bergabung di dalam suatu proyek atau kegiatan untuk mendapatkan relasi. Di sini, pembicara menyampaikan bahwa terdapat pemisahan antara berbagai jenis mentor, tidak bisa satu mentor mendampingi kita di berbagai bidang.
Pertanyaan kedua datang dari penanya yang sama sebelumnya. Ia bertanya dengan keadaan pandemi seperti ini, lebih baik kita mendaftar kegiatan magang secara remote atau on site. Jawaban dari pembicara yakni sesuaikan dengan lokasi perusahaan atau instansi yang akan dilamar dengan domisili kita. Jika berada di luar kota, lebih baik kita mendaftarkan diri sebagai remote internship. Dan sebaliknya, jika berada di dalam kota dan tidak terlalu jauh, lebih baik kita mendaftarkan diri sebagai on site internship karena akan lebih banyak pengalaman yang didapatkan.
Selain dari peserta, moderator juga memberikan pertanyaan kepada pembicara. Moderator menanyakan tentang bagaimana cara kita membagi waktu kuliah dan kegiatan magang. Pembicara merespon dengan jawaban yang sederhana, yakni dengan belajar memanajemen waktu dan pikiran yang baik. Salah satunya dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai macam kegiatan dan mencoba untuk mengaturnya. Selain itu, kita juga harus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan pimpinan tempat kita melakukan magang.
Lalu, sebagai pertanyaan penutup salah satu peserta menanyakan tentang siapakah yang menentukan periode waktu magang di suatu instansi. Dan berdasarkan pengalamannya, pembicara mengatakan bahwa lama waktu magang ditentukan oleh pihak instansi atau perusahaan dan kita tidak bisa menentukan seberapa lama kita melakukan magang. Selain itu, waktu atau periode magang juga tergantung regulasi kampus yang mengatur kegiatan magang. Setiap kampus tentunya memiliki regulasi yang berbeda-beda.
Setelah pertanyaan terakhir, moderator berterima kasih kepada pembicara karena telah meluangkan waktunya untuk menghadiri kegiatan ini sebagai pembicara. Panitia kemudian memberikan sertifikat kepada pembicara sebagai tanda terima kasih. Di sini, Citra Kumala (PSdK 20) selaku Wakil Ketua Divisi Hubungan Masyarakat memberikan sedikit ucapan terima kasih kepada pembicara. Kemudian, penyerahan sertifikat didokumentasi oleh operator. Dengan diserahkannya sertifikat kepada pembicara, menunjukan bahwa NGOBRAL ini sudah ada di penghujung kegiatan. Moderator mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang hadir pada kegiatan ini. Kemudian diakhiri dengan ucapan penutupan dan salam untuk menutup kegiatan pada hari ini.
Kegiatan NGOBRAL kali ini dapat dikatakan berjalan dengan cukup baik. Sesi sharing dari pembicara juga sangat informatif, terutama bagi mahasiswa di semester awal. Dari materi yang disampaikan pembicara, dapat disimpulkan bahwa kita perlu mencari alasan yang tepat dan kuat untuk mendorong kita dalam menjalankan kegiatan magang. Selain itu, perlunya persiapan dari dalam diri dan dalam mencari informasi juga menjadi hal penting dalam mengikuti kegiatan magang. Dengan demikian, diharapkan kegiatan yang dilaksanakan ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman para peserta mengenai kegiatan magang serta menarik minat peserta untuk mengikuti magang.
Oleh: KAPSTRA FISIPOL UGM