Yogyakarta, 23 April 2022 – Divisi Sosial Masyarakat Keluarga Mahasiswa Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (KAPSTRA) telah melaksanakan kegiatan diskusi bersama Komunitas Turuntangan pada Sabtu (23/04). Komunitas Turuntangan diwakili oleh Primadita Rahma, selaku Direktur Eksekutif Turuntangan Indonesia serta Vicko Prabawa, Koordinator Turuntangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang bersifat internal ini turut dihadiri oleh pengurus Kapstra dengan total 27 orang peserta. Meskipun dilaksanakan di sore hari jelang berbuka, Marimas #1 berlangsung dengan diskusi yang interaktif dan menarik.
Pada sesi pertama yaitu pemaparan materi oleh Turuntangan, Primadita Rahma menjelaskan latar belakang berdirinya Turuntangan, tahapan, dan urgensi didirikannya komunitas tersebut. Turuntangan didirikan pada tahun 2013 awalnya bermula dari sekelompok anak muda yang berpikir untuk membuat gerakan agar anak-anak muda peduli dengan politik. Generasi masa depan perlu untuk memikirkan politik karena politik menjadi praktik terkait dengan partai, kebijakan, dan lain sebagainya. Jika kita tidak berpolitik maka siapa nanti yang akan mewarnai Indonesia dengan lebih bertanggung jawab. Tahun 2015 mulailah bergulir ide tentang meluasnya Gerakan Turuntangan menjadi gerakan sosial, kemanusiaan, kesehatan, lingkungan, pendidikan, termasuk juga pendidikan politik yang awalnya sudah dicanangkan. Program inkubator komunitas menjadi program unggulan dari Turuntangan untuk membantu dan mengawal para komunitas yang baru berdiri untuk bisa memiliki pengaruh yang besar kedepannya.
Pada tahun 2017, Turuntangan telah berhasil mendirikan cabang sejumlah 24 titik di seluruh Indonesia. Berdirinya cabang-cabang ini tidak hanya membuat pengaruh Turuntangan semakin besar, namun dengan berdirinya cabang-cabang tersebut Turuntangan ini memastikan bahwa setiap daerah memiliki aktor-aktor perubahan yang dapat menyelesaikan masalah lingkungannya masing-masing. Prima juga menjelaskan bahwa Turuntangan memiliki program bernama Akademi Relawan. Program tersebut merupakan sebuah platform untuk mencari jejaring kerelawanan yang dapat mempertemukan para relawan untuk bisa saling berkolaborasi. Hadirnya program ini untuk mendorong gerakan keralawanan agar masyarakat peduli dan terlibat aktif untuk mewujudkan Indonesia yang penuh dengan pemimpin yang berkompeten dan berintegritas.
Foto 1. Marimas #1 x Komunitas Turuntangan yang dimoderatori oleh Ayu Mela dan Lusia Rosaria
Materi selanjutnya disampaikan oleh Vicko Prabawa, selaku Koordinator Turuntangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan pemaparan Vicko, Gerakan Turuntangan Yogyakarta telah melaksanakan beberapa program seperti resik pantai yang merupakan kegiatan dalam rangka membersihkan pantai dari sampah-sampah para wisatawan. Selanjutnya, terdapat kegiatan desa berdaya yang merupakan proses pemberdyaan wisata desa yang memiliki sejarah menarik dan dapat mendatangkan masyarakat untuk berkunjung. Selain program-program sosial, juga terdapat program bertajuk Politik Rapopo yang merupakan usaha untuk memberikan respon aktif untuk gejolak dan dinamika politik yang terjadi baru-baru ini dengan menggunakan skema FDG.
Kemudian untuk tahun 2022, Turuntangan Yogyakarta mengambil tema yaitu politik, sosial dan entrepreneur. Selain itu, Turuntangan Yogyakarta juga bergerak ketika adanya tanggap bencana dengan memberikan bantuan. Seperti memberikan bantuan untuk banjir yang ada di Bantul, berbagi di Gunung Kidul, memberikan bantuan air bersih, dan lainnya. Program yang dilaksanakan tidak hanya di Yogyakarta saja tetapi juga daerah lainnya dengan bekerjasama dengan Turuntangan Pusat seperti gempa yang ada di NTB, Tsunami Palu, dan lain-lain. Pada bulan Ramadhan 2022 Turuntangan Yogyakarta mengadakan kegiatan ramadhan ceria meliputi santunan anak yatim, wakaf Al-Quran, buka puasa, dan berbagi takjil on the road. Selain itu juga menjalin kerjasama dengan Lazis Muhammadiyah, Kelas Penghafal Quran, dan komunitas lainnya untuk menyelenggarakan gerakan-gerakan sosial. Turuntangan Yogyakarta untuk kedepannya akan mengenalkan pendidikan politik ke masyarakat. Hal ini sangat penting, mengingat pada tahun 2024 akan dilaksanakan pesta demokrasi sehingga masyarakat di Yogyakarta tidak golput.
Foto 2. Marimas #1 x Komunitas Turuntangan: Penyerahan sertifikat secara simbolis kepada Primadita Rahma selaku Direktur Eksekutif Turuntangan
Turuntangan telah memberikan banyak sekali hal baru dan juga cerita-cerita yang menginspirasi. Sebagai gerakan kerelawanan yang mendorong masyarakat peduli dan terlibat aktif untuk mewujudkan Indonesia yang penuh dengan pemimpin yang berkompeten dan berintegritas, semangat juang Turuntangan sudah sepatutnya dicontoh. “Think Big, Smart Small, Act Now” sudah selayaknya prinsip tersebut diterapkan untuk mewujudkan kebaikan. Dimana impian dan tujuan yang besar dimulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Turuntangan memiliki pandangan bahwa setiap individu bertanggung jawab terhadap apa yang dirinya lakukan baik untuk bumi, masyarakat sekitar, orang yang kita kasihi, ini merupakan awal dari proyek-proyek kebaikan yang nantinya akan berkembang.*
Oleh: KAPSTRA FISIPOL UGM