Rekomendasi Buku “Funiculi Funicula (Kōhī Ga Samenai Uchi Ni—Before the Coffee Gets Cold)”

Judul               : Funiculi Funicula (Kōhī Ga Samenai Uchi Ni—Before the Coffee Gets Cold)

Tahun              : 2021

Penulis            : Toshikazu Kawaguchi

Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kutipan           : “Kembali ke masa lalu tidak akan mengubah kenyataan dan pergi ke masa depan hanyalah kesia-siaan.”

 

Sinopsis

Funiculi Funicula adalah sebuah nama kafe tua yang terletak di salah satu gang kecil Tokyo yang menjadi latar utama cerita. Kafe tersebut merupakan sebuah kafe ajaib yang mampu membawa pengunjungnya untuk menjelajahi waktu. Namun, untuk menjelajah waktu pengunjung harus menaati setiap peraturan yang berlaku. Tak banyak orang yang berani mencobanya, sebab mereka menganggap bahwa peraturan-peraturan tersebut terlalu berisiko. Risiko tersebut antara lain tidak dapat menemui orang yang belum pernah ke kafe itu, tidak dapat mengubah kenyataan, tidak diperkenankan untuk berpindah ketika sedang duduk di masa lalu, batas waktu masa lalu hanya sampai kopi mendingin, harus menegak habis kopi sebelum dingin, akan menjadi hantu, dan terjebak di masa lalu apabila melanggar salah satu peraturan tersebut.

 

Pada buku ini, diceritakan 4 kisah pengunjung kafe yang terdorong untuk melintasi waktu dengan alasan masing-masing. Pengunjung pertama adalah wanita bernama Fumiko yang ingin bertemu dengan kekasihnya, Goro, yang telah meninggalkannya ke Amerika untuk bekerja. Ia meminta kembali ke masa lalunya untuk bertemu Goro dan menyampaikan hal yang belum tersampaikan. Pengunjung kedua adalah Kotake, seorang istri yang berprofesi sebagai perawat. Dulu, ia dan suaminya, Fusagi, sering menghabiskan waktu bersama di Kafe Funiculi Funicula sebelum Fusagi terkena penyakit alzheimer yang membuatnya melupakan Kotake. Kotake kembali datang ke kafe tersebut untuk bertemu Fusagi sebelum terkena penyakitnya dan ingin membaca surat Fusagi yang tidak diketahui sebelumnya. Pengunjung ketiga adalah seorang kakak, Hirai, yang ingin bertemu dengan adiknya, Kumi, untuk meminta maaf. Kumi selalu memintanya untuk pulang saat bertemu di Funiculi Funicula, tetapi ia selalu menolaknya. Suatu saat, Kumi tewas karena kecelakaan yang ia alami setelah pulang dari kafe tersebut. Selanjutnya, berbeda dengan pengunjung lainnya, pengunjung keempat berkeinginan untuk menjelajahi masa depan. Ia adalah istri pengelola kafe, Kei. Kei hamil setelah pernikahannya dengan Nagare, tetapi ia disarankan oleh dokter untuk menggugurkan kandungannya karena penyakit jantung yang Kei alami sejak kecil. Akan tetapi, Kei menolak dan menerima segala risiko sehingga membuatnya ingin bertemu anaknya di masa depan.

 

Ulasan

Sang penulis, Toshikazu Kawaguchi, mengemas secara apik keseluruhan isi bukunya. Walaupun terdiri dari 4 cerita dengan karakter utama yang berbeda, tidak akan membuat pembaca kebingungan dengan penokohannya sebab setiap tokoh memiliki karakter kuat yang membangun suasana dalam cerita. Keunggulan Funiculi Funicula dengan karya bergenre time travel lainnya adalah buku ini memberikan premis “kenyataan tidak akan berubah” sebagai poinnya. Hal tersebut yang membuat pembaca tidak akan terjebak terhadap efek domino yang mengubah alur cerita seperti cerita time travel kebanyakan. Cerita disajikan dengan alur campuran yang terkesan tidak membosankan sehingga akan menarik rasa penasaran bagi pembaca. Dari sisi bahasa, Toshikazu Kawaguchi menyampaikan isi buku dengan bahasa filosofis sederhana sehingga cocok untuk pembaca yang mencari cerita ringan tetapi memiliki makna yang mendalam. Funiculi Funicula akan mengajak kita untuk turut menikmati setiap emosi yang dikolaborasikan dengan pesan moral kehidupan yang tidak lepas dari penyesalan dan kekecewaan. Selain itu, setiap bagian cerita memiliki pesan moralnya masing-masing, namun pesan utama yang ingin penulis sampaikan adalah kita harus bisa menerima dengan ikhlas semua peristiwa yang telah terjadi di masa lalu supaya bisa menghadapi masa depan dengan lebih baik lagi.

 

Pengulas: Alfi Pramesti Machzula (Staf Keilmuan KAPSTRA)

Penyunting: Raden Roro Seraphine Kalista Drupadi (Sekretaris KAPSTRA)

Leave a Comment

Name * id="author" name="author" type="text" value="" size="30" maxlength="245" aria-required='true' required='required' />

Comment *id="comment" name="comment" cols="45" rows="8" maxlength="65525" aria-required="true" required="required">

Berita Lainnya

advanced divider
Categories