Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun : 2019
Quotes : “Hidup ini kita tidak selalu mengerjakan apa yang kita cintai, namun kita dapat belajar apa yang kita kerjakan”
Sinopsis
Novel “Orang-Orang Biasa” menceritakan rencana perampokan di Kota Belantik. Kota Belantik sendiri merupakan kota yang bisa dikatakan naif. Alasannya sendiri karena masyarakatnya terkenal ramah dan sopan walaupun pendidikan masyarakatnya tidak tinggi. Namun, julukan naif tersebut hilang dengan adanya kasus perampokan terjadi ketika pawai kemerdekaan yang dilakukan oleh sekelompok perampok. Perampok tersebut merupakan sekawan persahabatan yang melakukan aksi demi anak salah satu diantara mereka yang diterima di Fakultas Kedokteran di salah satu kampus ternama, yaitu Aini anak sulung dari Dinah.
Persahabatan yang terdiri atas 10 orang yaitu Salud, Junilah, Nihe, Dinah, Handai, Sobri, Honorun, Rusip, Tohirin, dan Debut. Persahabatan mereka diawali ketika masa bangku SMA yang mana mereka merupakan siswa-siswa yang tergolong kurang pintar sehingga harus ditempatkan di barisan paling belakang. Bahkan, diantara mereka tidak sampai lulus SMA karena berkali-kali tidak naik kelas. Sampai usia dewasa pun mereka masih kompak menjaga persahabatannya walaupun nasib mereka yang berbeda-beda namun tetap sama dengan kondisi kesederhanaannya. Semasa SMA mereka kerap mendapatkan perundungan dari trio Bastardin dan duo Baron.
Beralih pada rencana perampokan, rencana tersebut dipelopori oleh Debut lalu diikuti oleh yang lainnya walaupun awalnya ada keraguan di hati mereka. Debut yang idealis memimpin rencana tersebut dibantu oleh Handai yang bercita-cita sebagai motivator. Mereka dibagi atas dua tim dan menggunakan kendaraannya yang berbeda pula. Tim 1 gagal melakukannya, sedangkan tim 2 berhasil melakukan perampokan di Toko Batu Mulia dan mendapatkan uang sekitar 18 miliar. Namun, aksi tersebut justru menguak fakta baru bahwa Toko Batu Mulia merupakan tempat penampungan uang korupsi, sehingga polisi berhasil mengamankan tersangkanya yaitu trio Bastardin. Di lain tempat, Kwartet Mul juga berhasil ditangkap ketika melakukan aksi. Pada akhir cerita, Aini anak Dinah melanjutkan pendidikan kedokteran dengan biaya yang mereka dapatkan dengan cara yang halal.
Review
Novel ini mengisahkan rencana perampokan oleh 10 orang bersahabat demi mendapatkan uang untuk melanjutkan pendidikan kedokteran Aini anak dari Dinah. Tindakan tersebut memang tidak bisa dibenarkan, tetapi hal ini menggambarkan bahwa orang tua akan bekerja keras agar anak dapat mencapai cita-cita dan tentunya dengan cara yang baik pula. Seperti cerita tersebut yang menunjukkan bahwa walaupun mereka memiliki kesempatan mendapatkan uang banyak dengan waktu singkat, mereka lebih memilih jalan kebenaran.
Novel ini dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami karena tidak banyak menggunakan majas. Banyak poin yang menarik bagi pembaca, salah satunya yaitu terkait pelaksanaan karnaval peringatan hari kemerdekaan dengan pasukan yang hanya mengenakan seragam dari berbagai profesi. Pembaca setuju dengan pendapat penulis, jika karnaval sebaiknya mempertontonkan nilai seninya, sedangkan hal tersebut terkesan membosankan dan kurang menonjolkan nilai seninya. Namun, hal tersebut juga terdapat sisi positifnya, seperti ikut meramaikan peringatan kemerdekaan dan memperlihatkan berbagai profesi yang ada. Selain itu, novel ini juga memperlihatkan realita bahwa dibalik kehidupan masyarakat yang dapat dibilang sederhana, sesungguhnya mereka telah melakukan kerja keras untuk mencapai kehidupan yang lebih layak dan sejahtera. Oleh karena itu, mengingat kehidupan mereka yang terkesan tidak mengalami perubahan ekonomi dari zaman dahulu kita sebagai manusia tidak boleh memberikan statement bahwa mereka orang malas sehingga kondisi ekonominya masih sama.
Reviewer: Ade Khusnul Hidayah, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL, UGM 2020
satu Respon
Luar biasa, saya sangat suka.