Yogyakarta, 4 Maret 2022–Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fisipol UGM mengadakan Social Development Talks (SODET) edisi Februari dengan tajuk “Mencari Simpul Keadilan dalam Pengasuhan Anak Tenaga Kerja Indonesia Perempuan” pada Jumat (04/03). Acara ini menghadirkan Dr. Maria Ulfah Anshor selaku Komisioner Komnas Perempuan.
Paparan Maria berangkat dari hasil penelitian disertasinya yang berjudul “Memutus Rantai Ketidakadilan Global Care dalam Pengasuhan Anak Tenaga Kerja Indonesia Perempuan (TKIP). Penelitian tersebut dilatarbelakangi mengenai masalah-masalah yang dialami para anak TKI. Dari data yang ada disebutkan bahwa pada tahun 2012 sekitar 5,6 juta dari 7 juta TKI adalah perempuan usia produktif. Hal ini menurut Maria dapat memunculkan berbagai masalah sosial yang kompleks bagi anak-anak TKI yang ditinggalkan.
Salah satu temuan Maria pada kondisi tersebut adalah secara fisik hak anak memang terpenuhi, namun demikian secara psikis dan sosial tidak terpenuhi secara optimal. Hal ini dikarenakan anak-anak TKI kehilangan kedekatan secara langsung dengan ibunya. Hal ini dalam prosesnya mempengaruhi kepribadian anak menjadi labil dan rentan terbawa lingkungan negatif seperti geng motor, narkoba, minuman keras, dan lain-lain. “Pada umumnya anak-anak TKI ini diberikan kebutuhan materiil melebihi kapasitas usia anak. Misalnya ibunya ketika pulang membelikan motor kepada anaknya yang masih kelas 6 SD. Hal ini menjadi masalah ketika para anak bergabung ke dalam geng motor.” ujar Maria.
Temuan lainnya adalah intervensi keluarga pada anak TKI belum berorientasi pada kepentingan terbaik anak. Para keluarga menganggap permasalahan yang dialami anak dapat diselesaikan dengan mendaftarkan anak tersebut ke dalam pesantren. Para anak yang mengalami masalah ini kemudian hidup di pesantren tanpa adanya pemulihan dan pendampingan dari masalah yang dialaminya. “Di pesantren para anak juga menjadi masalah karena ada pengabaian yang berlapis.” Maria menyampaikan.
Pada penghujung pemaparan materi Maria menyampaikan pentingnya peran negara dalam pengasuhan para anak TKI. Menurutnya, jika mengacu pada konsep perlindungan anak seharusnya negara bertanggung jawab. Negara perlu menyiapkan mekanisme agar setiap anak yang ditinggal ibunya di luar negeri dapat memperoleh jaminan seperti jaminan kesehatan dan jaminan pendidikan.
Diskusi ini diikuti oleh lebih dari seratus peserta melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PSdK Fisipol UGM. Siaran ulang diskusi ini dapat disimak melalui tautan berikut.
Penulis: Saqib Fardan Ahmada