Yogyakarta, 18 Mei 2022—Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM mengadakan diskusi Social Development Talks (SODET) dengan tajuk “Kode Etik dalam Penelitian Ilmu Sosial di Indonesia” pada Rabu (18/05). Pemilihan tema pada diskusi ini didasarkan atas buku karya Prof. Mayling Oey-Gardiner yang didasarkan atas penelitiannya mengenai seluk beluk etika penelitian dalam ilmu sosial di Indonesia.
Diskusi ini menghadirkan Prof. Mayling Oey-Gardiner selaku penulis buku, dan Prof. Janianton Damanik sebagai pembahas. Diskusi dibuka dengan sambutan dari Dr. Krisdyatmiko selaku ketua Departemen PSdK yang menyampaikan bahwa perbincangan mengenai kode etik dalam penelitian sosial di Indonesia masih terbatas karena sumber literatur yang minim. Padahal, praktik penelitian ilmu sosial yang telah dilakukan jumlahnya sangat banyak. Hadirnya buku karya Prof. Mayling ini dapat menjadi bacaan penting dalam melakukan penelitian baik dalam proses maupun pasca pelaksanaan.
Selanjutnya, Prof. Mayling menceritakan apa pentingnya etika dalam proses penelitian ilmu sosial. Menurutnya, ilmu pengetahuan dapat mencelakakan orang dan tanggung jawab tersebut ada di tangan peneliti. Beliau juga merasa bahwa aspek moral dan etika tidak terlalu diajarkan pada sistem pendidikan di Indonesia. “Saya merasa kita kurang memperhatikan soal etika dan soal moral, saya merasakan memang dalam sosialisasi di keluarga banyak sekali anak-anak tidak diajarkan mengenai yang baik dan yang benar.” tutur Prof. Mayling.
Pada buku ini Prof. Mayling kemudian membagi penjelasan kode etik sesuai dengan proses penelitian itu sendiri yakni sebelum, proses, dan sesudah. Selain itu, buku ini juga menjelaskan secara mendasar mengenai apa itu etika penelitian di bagian pendahuluan. “Kami sadari bahwa sebelum melakukan penelitian itu penting juga mengenal apa sih dasar-dasar etika itu” tambah Prof. Mayling.
Pada sesi berikutnya, Prof. Janianton sebagai pembahas menyampaikan bahwa buku ini menjadi referensi penting bagi para peneliti ilmu sosial khususnya di Indonesia. Baginya, etika penelitian menjadi suatu hal yang penting untuk dibahas sebab proses penelitian melibatkan ragam sumber daya serta kepentingan. Karenanya, penelitian berpotensi mengabaikan praktik-praktik bijaksana dan benar secara kemanusiaan. “Untuk mereduksi itulah etika penelitian perlu, ia merupakan benteng pertahanan pertama dari terulangnya kekejaman masa lalu dan musnahnya hak pribadi dan kekayaan intelektual kita.” ujar Prof. Janianton.
Penulis: Saqib Fardan Ahmada
Poster Acara