Oleh: KAPSTRA FISIPOL UGM
Yogyakarta, 12 September 2021– Kementrian Ekonomi dan Kreatif dari Keluarga Mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (KAPSTRA) telah menyelenggarakan webinar kolaborasi antara Keluarga Mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (KAPSTRA) dan Keluarga Mahasiswa Manajemen Kebijakan Publik (GAMAPI) dengan nama Webinar Acitya, pada Minggu (12/09). Webinar Acitya ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dengan tajuk “Strategi Saham Bagi Pemula di Masa Pandemi”. Pada Webinar Acitya ini, Kementrian Ekonomi dan Kreatif menghadirkan Frisca Dwi Choirina, selaku Capital Market Educator @ngertisaham dan Bhram Raditya K selaku Wakil Ketua ESM FEB UGM sebagai moderator, serta Novita Indriyani, Staff Ekra KAPSTRA dan Laura Astri, Staff Kawirus GAMAPI sebagai MC.
Webinar Acitya dihadiri oleh berbagai kalangan baik dari akademisi, mahasiswa, hingga masyarakat umum yang tertarik dengan investasi saham. Webinar ini dimulai dengan pengantar mengenai dunia investasi dan pengenalan platform @ngertisaham oleh Bhram Raditya selaku moderator. Dunia investasi selama masa pandemi ini semakin populer dikalangan masyarakat. Jumlah investor pada tahun 2019 sebanyak 2,8 juta, kemudian pada tahun 2021 jumlah investor bertambah secara drastis yaitu menjadi lima juta investor. Namun, tidak sedikit investor yang berinvestasi yang tidak dibarengi dengan literasi mengenai saham. Maka dari itu, @ngertisaham hadir sebagai platform untuk belajar mengenai saham.
Berinvestasi menjadi hal yang penting ketika inflasi terus terjadi. Banyak dari masyarakat yang masih menerapkan menabung pangkal kaya. Namun, menabung dalam jangka panjang tidak menguntungkan, karena inflasi terus terjadi yang akan berdampak pada menurunkan nilai uang yang kita tabung. Pada webinar ini, Frisca Dwi Choirina selaku Capital market Educator menyarankan untuk berinvestasi karena banyak keuntungan yang didapat. Sebelum berbicara mengenai keuntungan, alangkah baiknya mengenal dulu jenis-jenis investasi. Banyak cara untuk berinvestasi, ada beberapa jenis investasi yang kantongable yaitu saham, obligasi dan reksadana. Jenis investasi yang telah disebutkan sebelumnya merupakan investasi yang diperuntukan untuk semua kalangan dan terhitung murah.
Berinvestasi saham tidak sepenuhnya untung, banyak risiko yang harus ditanggung. Terdapat beberapa risiko berinvestasi saham yaitu capital loss dan bangkrut. Capital loss merupakan keadaan ketika harga jual saham lebih rendah daripada harga beli saham. Harga jual yang lebih murah ini disebabkan adanya penurunan harga saham yang dipengaruhi oleh kinerja suatu perusahaan. Ketika perusahaan yang kita beli sahamnya bangkrut, sebagai investor bisa menanggung risiko itu. Perusahaan yang bangkrut harga sahamnya akan menurun drastis bahkan hingga harga saham tidur. Harga saham tidur merupakan kondisi saham tidak ada transaksi kurang dari 75 transaksi selama 3 bulan terakhir.
Selain risiko, dalam berinvestasi kita juga akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Ketika investor berinvestasi nilai dan jumlah uang akan bertambah, meskipun inflasi terus terjadi hal itu tidak berdampak banyak pada uang sudah diinvestasikan. Setiap perusahaan memiliki hak untuk membagikan dividen. Pembagian deviden ini tentunya memiliki syarat yaitu semua pihak ketika rapat umum pemegang saham setuju untuk membagikan dividen perusahaan. Rapat umum pemegang saham hanya dihadiri oleh pihak yang berkepentingan, yang mana setiap investor berhak untuk hadir pada rapat tersebut. Sebagai mahasiswa/i kita akan memperkaya pengalaman dan relasi ketika hadir dalam rapat umum pemegang saham.
Akhir pemaparan materi pada webinar Acitya kali ini Frisca Dwi Choirina membagikan tips berinvestasi bagi para mahasiswa/i. Hal yang perlu diperhatikan adalah mindset dan konsistensi. Mindset yang perlu dialihkan yaitu dari menabung ke investasi, karena investasi lebih banyak keuntungan yang didapat. Saat mindset sudah berubah, dibutuhkan konsistensi untuk berinvestasi agar hasil dari investasi lebih nyata. Bagi seorang investor money management sangat diperlukan untuk memilah keuangan. Jika belum memiliki modal yang cukup untuk berinvestasi, maka kita bisa menabung untuk memenuhi modal yang diperlukan. Untuk mahasiswa/i bisa menyisihkan 10% dari uang jajan untuk mulai berinvestasi. Memilih sebuah perusahaan ketika akan mulai berinvestasi hendaknya dilakukan dengan teliti. Pilihlah perusahaan yang mendapatkan laba lima tahun terakhir, hal ini bisa meminimalisir risiko saham yang akan kita tanggung.