Salah satu keterampilan yang dikuasai oleh alumni PSdK yakni pengorganisasian masyarakat. Begitulah yang saat ini benar-benar dialami oleh Ahmad Shodikin. Bekerja di ADEMOS (Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial)—salah satu NGO di Indonesia, sebagai peneliti ia dituntut untuk selalu peka terhadap fenomena sosial yang ada. Sebagai seorang peneliti, kesehariannya bertugas melakukan penelitian tentang isu-isu sosial termasuk kebijakan sosial, CSR, dan pemberdayaan masyarakat sekaligus mengembangkannya dalam bentuk program-program implementatif dan kontributif baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Semasa kuliah Magister PSdK menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Manajemen waktu antara pekerjaan dan kuliah menjadi tantangan tersendiri bagi Shodikin. Pulang-pergi setiap pekan menjadi perjalanan semasa kuliah yang harus dilakukan.
“Rumah saya Bojonegoro, Jawa Timur, dan pada waktu itu kuliah hanya hari Rabu, Kamis, dan Jum’at. Sehingga saya bisa kuliah sambil kerja, berangkat ke Jogja Rabu dini hari pukul 03.00 WIB sampai kampus pukul 09.30 WIB dan langsung masuk kelas. Pulang ke Bojonegoro usai kuliah di hari Jum’at. Jadi bisa kuliah tiga hari, masih bisa bekerja, dan kumpul keluarga di rumah empat hari.” ujar Shodikin.
Memiliki tempat tinggal yang berdekatan dengan berbagai perusahaan minyak dan gas, mendorongnya mengambil minat khusus CSR di program Magister PSdK. Menurutnya bekal teoritik dari diskusi dan materi kelas sangat bermanfaat sebagai peneliti di tempat beliau bekerja. “Ilmu yang saya dapatkan selama kuliah di S2 PSdK sangat membantu kerja saya di ADEMOS. Saya mengambil minat khusus CSR dan pada waktu itu di tempat kerja saya sedang gencar-gencarnya menjalin kerja sama dengan program-program CSR dari perusahaan migas.” tambah Shodikin.
Satu hal penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa PSdK saat ini ialah keterampilan membangkitkan jiwa wirausaha masyarakat. Sebab menurutnya sebaik apapun kebijakan sosial dari pemerintah dan program CSR dari perusahaan, tetap masyarakat menjadi titik sentral dari keberhasilan semua hal tersebut. Selain itu, adanya keterampilan tersebut juga bermanfaat nantinya saat berkarier dimanapun, termasuk di NGO. Sebab aktivitas pemberdayaan masyarakat sangat erat kaitannya dengan menumbuhkan daya masyarakat, salah satunya melalui kewirausahaan.
Penulis: M. Farid Budiono
Proofreader: Nanda Widyasari