Review Film “No Escape”

Judul        : No Escape
Sutradara : John Erick Dowdle
Tahun       : 2015
Quotes     : “Annie, listen to me. Over there we have a chance”

Sinopsis

Film No Escape mengisahkan tentang penyelamatan keluarga dari dampak kudeta politik. Pada awalnya Perdana Menteri di negara di Asia Tenggara menjalin kesepakatan dengan perusahaan Cardiff dari Amerika Serikat. Namun, hal tersebut membuat masyarakat melakukan pemberontakan bahkan membunuh perdana menteri dan orang asing yang mereka temui. Di sisi lain, Jack Dwyer dan keluarganya pindah ke negara tersebut karena urusan pekerjaan dan tinggal di  Imperial Lotus Hotel. Saat Jack mencari informasi terkait susahnya akses internet dan telepon, tiba-tiba dirinya menyadari berada di tengah-tengah panasnya aksi pemberontakan. Jack berlari menuju hotel, tetapi pihak pemberontak dan polisi juga berada ke hotel tersebut. Suasana semakin kacau, Jack pun berusaha mengamankan istri dan putrinya yang sedang berenang. Mereka berusaha naik ke atap hotel bersama orang asing lainnya .

Saat di atap sebuah helikopter terlihat menghampiri, tetapi untuk menyerang. Jack dan keluarganya terpaksa melompat ke gedung sebelahnya. Mereka bersembunyi di puing-puing bangunan dan para mayat, lalu mereka memanfaatkan peta yang ada untuk menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat. Setelah sampai ternyata kantor tersebut telah dikuasai oleh para pemberontak. Jack dan keluarganya berlarian sampai ke taman kuil Budha dan mereka dibantu oleh penjaga kuil tersebut. Pemberontak berhasil menangkap Istri Jack, tetapi Hammond datang menolongnya dan mereka pun berhasil kabur ke atap tempat tinggal Hammond. Jack kaget, Hammond mengaku bahwa dirinya ikut berperan meyakinkan pemerintah setempat agar menyetujui kesepakatan dengan perusahaan Cardiff. Mereka berencana berlayar ke hilir menuju perbatasan Vietnam, sedangkan Hammond berkorban nyawa untuk melindungi Jack dan keluarganya. Ketika mereka akan menaiki perahu, pemberontak kembali beraksi, namun Jack dan keluarganya dapat mengatasi. Mereka pun berhasil kabur dan pada akhirnya mereka sampai ke perbatasan Vietnam, dan para petugas patroli perbatasan pun membantu mereka. 

Review

Film ini tergolong film action karena memperlihatkan alur aksi pemberontakan yang dilakukan oleh para pemberontak dan dibumbui dengan adegan kekerasan yang cukup menegangkan. Film ini juga dapat disajikan untuk keluarga karena mengisahkan bagaimana perjuangan seorang Ayah dalam melindungi anak dan istrinya dari bahaya. Bahkan, dalam kondisi yang kacau balau tersebut orang tua juga terus memberikan motivasi kepada anak-anaknya agar tidak trauma untuk kedepannya. Seorang Ayah ataupun orang tua selalu berusaha sekeras mungkin agar keluarganya selamat tanpa memandang seburuk apa pun kondisinya. Selain itu, dari film ini pembaca juga mendapatkan insight baru bahwa terdapat stakeholder yang hanya mementingkan profit yang mereka dapatkan, bukan apa manfaat maupun dampak yang negara tujuan dapatkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya aksi pemberontakan masyarakat di suatu negara di Asia Tenggara sebagai reaksi adanya kerjasama perusahaan Cardiff dengan negara tersebut yang tujuannya sendiri untuk menguasainya.

Reviewer: Ade Khusnul Hidayah, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan FISIPOL, UGM 2020

Leave a Comment

Name * id="author" name="author" type="text" value="" size="30" maxlength="245" aria-required='true' required='required' />

Comment *id="comment" name="comment" cols="45" rows="8" maxlength="65525" aria-required="true" required="required">

Berita Lainnya

advanced divider
Categories