Review Film “The Trial of the Chicago 7”

Judul : The Trial of the Chicago 7

Tahun : 2020

Produser : Aaron Sorkin

Quotes : “I think the institutions of our democracy are wonderful things that right now are populated by some terrible people”- Abbie Hoffman

Sinopsis: 

Film The Trial of the Chicago 7 terinspirasi berdasarkan kisah nyata mengenai persidangan kontroversial terhadap delapan aktivis anti-Perang Vietnam dari beberapa kelompok radikal politik yang berbeda. Pada awalnya aksi unjuk rasa yang diikuti oleh ribuan demonstran ketika Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago tahun 1968 berlangsung dengan damai namun seiring berjalannya waktu, aksi tersebut berubah menjadi peristiwa berdarah karena bentrok antara massa aksi dan polisi. 

Anehnya peristiwa demonstrasi yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Lyndon B. Johnson tersebut tidak langsung digugat pada masa itu, tetapi pemerintah baru menggugat para terdakwa provokator kerusuhan ketika Richard Nixon menjabat sebagai presiden. Terdakwa yang terdiri atas Abbie Hoffman, Jerry Rubin, Tom Hayden, David Dellinger, Rennie Davis, Lee Weiner, dan John Froines menghadapi berbagai rintangan selama proses persidangan berlangsung. Pemerintah juga menahan paksa Bobby Seale, seorang pria berkulit hitam untuk masuk ke jajaran terdakwa padahal ia tidak terlibat ke dalam aksi demonstrasi. Tetapi, di tengah-tengah proses persidangan, Bobby Seale diputuskan untuk diadili secara terpisah karena beberapa alasan tertentu sehingga tersisalah tujuh orang tadi yang kemudian disebut sebagai ‘Chicago 7’.

Jaksa muda, Richard Schultz yang bertugas dalam kasus ini dipaksa untuk menuntut Chicago 7 dengan the Rap Brown Law yang tidak relevan dengan kasus yang terjadi, tetapi pihak jaksa agung federal tetap bersikeras agar Chicago 7 dihukum seberat-beratnya. Persidangan yang dipimpin oleh hakim Julius Hoffman ini bertujuan untuk mencari tahu siapa pihak yang sebenarnya bersalah karena telah memicu kerusuhan pertama kali antara pihak aktivis anti-Perang Vietnam atau pihak polisi. Proses persidangan yang berlangsung sejak April 1969 hingga Februari 1970 tersebut berjalan dengan alot serta diwarnai dengan berbagai kasus diskriminasi, ketidakadilan, dan kecacatan hukum. Oleh karena itu, persidangan tersebut tercatat sebagai salah satu proses persidangan paling politis dan paling kotor yang terjadi dalam sejarah Amerika.

Review:

Bagi kita yang masih awam dengan kondisi Amerika pada tahun 1960-an mungkin akan sedikit kebingungan, tetapi melalui pengemasan film yang menarik dan sederhana kita perlahan-lahan dapat memahami alur dari permasalahan yang terjadi. Topik yang terkesan berat di dalam film tidak sepenuhnya disuguhkan secara serius dan kaku, tetapi ditambahkan sentuhan unsur komedi yang menjadikan film ini menjadi ringan. Disajikan dengan alur maju mundur secara tidak langsung kita sebagai penonton diajak untuk menilai secara objektif siapa pihak yang sebenarnya bersalah dengan menunjukkan berbagai sudut pandang dari para tokoh yang terlibat. Selain itu, totalitas dari para aktor saat berakting akan membawa penonton untuk ikut merasakan berbagai emosi yang dialami para tokoh di dalam film akibat bobroknya proses pengadilan yang terjadi. 

Meskipun peristiwa Chicago 7 terjadi pada tahun 1968, tetapi peristiwa ini masih sangat relate dengan berbagai isu yang ada di masyarakat pada masa modern. Tidak hanya mengangkat isu mengenai ideologi demokrasi saja namun film ini juga mengangkat berbagai isu terkait realitas yang ada di tengah masyarakat multikultural di suatu negara. Rasisme, diskriminasi, perbedaan kepentingan, dan masih banyak hal lain bercampur menjadi satu di dalam film.

Cerminan dari pemerintah yang melabeli dirinya sebagai penganut paham demokrasi, tetapi pada kenyataannya mereka menutup mata dan telinga rapat-rapat terhadap suara rakyat juga tergambarkan di dalam film ini. Apabila rakyat tetap nekat menyuarakan pikirannya yang berbeda dengan kepentingan pemerintah maka dengan berbagai macam cara pemerintah akan membungkam mereka. Berangkat dari hal tersebut kita dapat belajar bahwa sangat sulit untuk bersikap tidak bias terhadap sesuatu apalagi jika hal tersebut menyangkut kepentingan personal diri kita, tak terkecuali pihak pemerintah yang seharusnya mengayomi masyarakat.

Reviewer: Azizah Diva Agustin (Mahasiswi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, 2021)

Leave a Comment

Name * id="author" name="author" type="text" value="" size="30" maxlength="245" aria-required='true' required='required' />

Comment *id="comment" name="comment" cols="45" rows="8" maxlength="65525" aria-required="true" required="required">

Berita Lainnya

advanced divider
Categories